- Tunjang Kinerja BPS, Pemkab MBD Hibahkan Lahan
- DPMPTSP MBD Segera Launching Mall Pelayanan Publik
- Bupati Noach : Pancasila Pondasi Menuju Indonesia Makmur
- Harkitnas 2025, Pempus Jalankan Program Sentuh Rakyat
- Pemerintah Dorong Pembentukan Koperasi Merah Putih di MBD
- Pantau Tes PPPK, Wabup MBD Minta Peserta Tidak Mengundurkan Diri
- Siap Gelar Seleksi PPPK, Pemkab MBD Imbau Peserta Tepat Waktu
- Lepas Jemaah Calon Haji, Wabup MBD Ingatkan Jaga Kesehatan
- Werwaru Dicanangkan Jadi Desa Cantik di MBD
- Camat Wetar Barat Soroti Minimnya Fasilitas di Lirang
WAKIL BUPATI MBD HADIRI PEMBUKAAN SIKLAS KE-41 JEMAAT GPM LEMOLA

Tiakur, Wakil Bupati, Drs. A.L. Kilikily, M.Si hadir dalam acara Pembukaan Sidang ke-41 Klasis Pulau-Pulau Leti,Moa,Lakor yang berlangsung di Gedung Gereja GPM Marantha Jemaat Klis, Kecamatan Moa. Minggu,(23/03/2024).
Acara ini turut dihadiri MPH Sinode Gereja Protestan Maluku, Wakapolres Maluku Barat Daya, Pj.Sekda MBD, para staf ahli Bupati, Asisten Setda, para pimpinan OPD Kabupaten Maluku Barat Daya, Forkopincam, serta perangkat desa klis dan undangan lainnya.
Baca Lainnya :
- PJ SEKDA MBD HADIRI PROSESI PEMEKARAN JEMAAT GPM TOUNWAWAN0
- Bupati dan Wabub Hadiri Pelantikan Pengurus Forkoda MBD0
- MOMENTUM AWAL PERIODE KEDUA, BUPATI PIMPIN APEL GABUNGAN ASN0
- PIDATO PERDANA BUPATI MBD : KOMITMEN UNTUK LANJUTKAN VISI-MISI SEBELUMNYA0
- BUPATI DAN WABUP MBD TIBA DI TIAKUR, FORKOPIMDA GELAR JUMPA-SAMBUT0
Wakil Bupati MBD, Drs. Agustinus Lekwarday Kilikily, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan semua pihak yang telah mendukung kelancaran pemilu yang berlangsung beberapa waktu lalu. Wakil Bupati juga menegaskan bahwa pemerintah daerah setiap tahunnya memberikan dana sebesar Rp50 juta untuk mendukung pelaksanaan persidangan klasis dan MPPD di Kabupaten MBD.
Beliau juga menyampikan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk memajukan pola pikir masyarakat agar berpikir positif dan lebih maju, khususnya dalam menghadapi tantangan pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Ia berharap klasis GPM Lemola dapat menjadi mitra yang baik dalam pembangunan daerah untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, adil, sejahtera, dan setara.
Sebagai penutup, beliau mengucapkan selamat atas pelaksanaan Sidang Ke-41, Klasis Pulau- Pulau Leti Moa Lakor, dan berharap semoga Tuhan memberikan berkat dan petunjuk kepada seluruh peserta sidang.
Sementara itu, Wakil Ketua II Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM, Pdt. Drs. Izaac Hendri Hetharie, M.Th., dalam kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa Sidang Klasis Ke-41 ini diadakan secara serentak di lima lokasi di Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 23 Maret 2025, di antaranya di Taniwel (Kabupaten SBB, Sulataliabu (Maluku Utara), Klasis Telutih (Maluku Tengah), Leti moa lakor di Jemaat Klis, dan Tanimbar Selatan di Jemaat Sejahtera Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Pada masa Sinode 2020-2025, tema pelayanan yang kita pegang adalah "Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatan." Tema ini menjadi sumber inspirasi dan dasar teologi kita, membentuk spiritualitas umat dan pelayan di GPM. Gereja yang mengakui dosa adalah gereja yang sadar akan ketergantungannya pada Roh Kudus, serta merendahkan diri di hadapan Allah, jujur, dan terbuka kepada-Nya. Dalam kesatuan tubuh Kristus, kita akan saling mendukung dan berbagi berkat satu sama lain.
Perjalanan pelayanan kita ke depan, khususnya dalam masa sinode yang baru, diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan jemaat, terutama dalam menjawab tantangan-tantangan global yang tengah kita hadapi. Krisis kebangsaan, ekologi, serta tantangan yang timbul dari teknologi digital seperti kecerdasan buatan (AI) harus menjadi perhatian kita.
GPM memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kesatuan gereja dan umat, serta memberikan suara bagi masyarakat adat yang sering terpinggirkan, untuk menjaga keseimbangan ciptaan Tuhan. Dalam menghadapi isu-isu seperti ini, gereja harus berperan aktif dalam advokasi sosial dan ekologi.
Dalam masa depan, kita harus mempersiapkan GPM menuju satu abad yang akan datang, yakni pada tahun 2035. Untuk itu, pendidikan intergenerasi dan pembinaan umat serta pelayan harus menjadi perhatian utama kita, dan gereja harus lebih inklusif, berpihak pada kelompok-kelompok yang terpinggirkan.