- Sambut HUT MBD dan Hari Bhakti Adhyaksa, Kejari MBD Gelar Jalan Sehat dan Senam Pagi
- Pemkab MBD Dorong Peningkatan Capaian ETPD
- Miliki Gedung CAT, Pemkab MBD Terima Penghargaan BKN
- Filosofi Logo HUT Ke-17 Pemerintah Kabupaten MBD
- Cegah Stunting, Dinkes Gandeng TP.PKK MBD Gelar Gerakan Posyandu Aktif
- Peringati Hari Bhayangkara Ke-79, Bupati Harap Polisi Untuk Rakyat
- Kalahkan 10 Kabupaten/Kota, Pemkab MBD Raih Juara I Paritrana Award
- Disambut Forkopimda, Dandim Baru Sebut MBD Jadi Contoh Sinergi Forkopimda
- Jelang HUT Bhayangkara, Polres MBD Pertandingan Bola Voli
- Buka Turnamen Sepak Bola, Bupati Ingatkan Sportivitas
TP-PKK Kab. MBD : Potong Pele Stunting Di Desa Batumiau

Tiakur, malukubaratdaya.go.id - Lautan bukan menjadi penghalang bagi
Ina Parenting Kab. MBD – Rely Noach bersama TP-PKK
Kab. MBD dalam menghadiri Kegiatan Mobilisasi Massa untuk Percepatan Pencegahan
Stunting Kabupaten Maluku Barat Daya Tahun 2020 di Balai Desa Batumiau, Kec. Pulau Letti, Senin (07/09/2020),
yang menjadi salah satu lokus dalam percepatan pencegahan stunting di Kab. Maluku Barat Daya Tahun 2020.
Kegiatan ini dihadiri pula oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kab. MBD, beberapa pimpinan OPD, Camat Pulau Letti, Kapolsek Pulau Letti, Koramil Pulau Letti , Kepala Desa se-Kecamatan Pulau Letti, Kepala Puskesmas Serwaru beserta staf dan masyarakat Desa Batumiau terkhuhusnya ibu hamil dan ibu menyusui.
Dalam sambutannya, Ibu Rely Noach sebagai Ina Parenting Kab. MBD menjelaskan Stunting
adalah suatu kondisi anak dimana tinggi badan anak tersebut lebih pendek
dibandingkan dengan anak seusianya, adapun penyebab stunting secara umum
menurut para ahli kesehatan dikarenakan
kekurangan asupan gizi yang diterima pada massa awal kelahiran,
ciri-ciri stunting dapat dilihat dari pertumbuhan tinggi yang terlambat,
kemampuan berkomunikasi yang tidak fokus, tidak banyak melakukan kontak mata
dengan orang lain, serta terlambat dalam berpikir.
Beliau juga menghimbau masyarakat
agar memberikan makan bergizi pada anak, terutama pangan lokal yang banyak
dihasilkan seperti kacang-kacangan, sayur-sayuran seperti kelor yang mengandung
banyak gizi, serta ikan agar memenuhi gizi anak tersebut, bukan memberikan mie
instant yang tidak sehat. Perlunya juga sanitasi yang baik seperti lingkungan
yang bersih dan tersedianya jamban bersih pada rumah-rumah masyarakat. Beliau berharap agar pemerintah
daerah dapat segera menyediakan
jamban sehat bagi masyarakat. TP-PKK
Kab. MBD berkomitmen bersama TP-PKK Provinsi dan TP-PKK Kabupaten/Kota lainnya
untuk mengurangi angka prevelensi stunting di seluruh Provinsi Maluku.
Baca Lainnya :
- PENANDATANGANAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KAB. MBD DENGAN KANTOR PERTANAHAN KEP.TANIMBAR0
- Cegah Stunting, Ina Parenting MBD Imbau Masyarakat Mengkonsumsi Makanan Lokal 0
- DUA PASIEN TERKONFIRMASI POSITIF COVID-19 DI KAB.MALUKU BARAT DAYA0
- BUPATI MBD RESMIKAN PUSKESMAS LEBELAU DAN PUSKESMAS ARWALA 0
- KUNJUNGAN KERJA, BUPATI MBD LETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN PASAR YOTOWAWA 0
Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan materi terkait upaya percepatan
penurunan stunting dan menekankan agar para orang tua, terutama ibu
hamil untuk dapat memenuhi kebutuhan asupan gizi bagi anak di dalam kandungan,
dan bagi ibu menyusui agar memperhatikan dan memenuhi asupan gizi anak terutama
pada 1000 hari masa kehidupan anak.Kehidupan
anak dimulai dari dalam kandungan ibu sampai dengan bayi berumur 2 tahun.
“Mulai hidup sehat dari keluarga
kita masing-masing dan keluar di lingkungan
sekitar kita, oleh karenanya seluruh stakeholder harus bergerak “, kata Ibu
Rely Noach, “Saya optimis kita pasti dapat menurunkan angka prevelensi stunting
di Kabupaten Maluku Barat Daya yang kita cintai bersama ini, kalau bukan katong
siapa lagi dan kalau bukan
sekarang kapan lagi, mari
sama-sama katong potong pele stunting di Bumi Kalwedo untuk masa depan
Kabupaten Maluku Barat Daya ”. (Diskominfo)