- KAKANREG BKN IV MAKASAR RESMI GEDUNG CAT KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA
- Pj.Sekda MBD Buka FGD Rancangan Teknokratik RPJMD 2025-2029
- PEMDA MBD GELAR REMBUK STUNTING 2024
- DPRD MBD GELAR RAPAT PARIPURNA RANCANGAN PERDA APBD 2025
- Pjs. BUPATI PIMPIN UPACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-96 TAHUN 2024
- Pjs. Bupati MBD Pimpin Apel Netralitas ASN di Kecamatan Pulau Letti
- PJS BUPATI MBD PIMPIN PENETAPAN OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI TANAH DALAM SIDANG GTRA
- Pemda MBD Gelar Doa Bersama Pegawai Non ASN , Dukung Pelaksanaan Tes CASN PPPK
- Delegasi MBD Raih Prestasi Lomba Masak Serba Ikan Tingkat Provinsi Maluku
- Inspektorat MBD Kembali Gelar Sidang TPTGR
PEMDA MBD GELAR UPACARA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH KE XXVIII
Pemerintah
Daerah Maluku Barat Daya menggelar upacara peringatan Hari Otonomi Daerah ke
XXVIII, bertindak sebagai inspektur upacara Asisiten Bidang Perekonomian dan Pembangunan,
bapak Johzes H. F. Leunufna, SE, M.Si mewakili Bupati Maluku Barat Daya yang
diselenggarakan di halaman kantor bupati, Kamis, 25 April 2024.
Baca Lainnya :
- 53 PELAJAR IKUT SELEKSI CALON PASKIBRAKA0
- KEMENKUMHAM SERAHKAN SERTIFIKAT HAKI KERBAU MOA DAN DOMBA KISAR0
- HADIRI MUSRENBANG RPJPD, BUPATI MBD MINTA DUKUNGAN PEMPROV MALUKU0
- PELANTIKAN KADES LUANG TIMUR MENUNGGU PERSETUJUAN MENDAGRI0
- BUPATI MBD SERAHKAN BANTUAN BENCANA SD NEGERI MANUWERI0
Dalam sambutan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian yang dibacakan oleh Asisiten Perekonomian dan Pembangunan Setda MBD, menegaskan pentingnya memperkokoh komitmen terhadap tanggung jawab dan kesederhanaan dalam menjalankan prinsip-prinsip otonomi daerah. Tema yang diangkat pada peringatan kali ini adalah "Ekonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat".
"Otonomi daerah bukanlah semata tentang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan lokal, tetapi juga tentang membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup". Ujar bapak Leunufna.
Perjalanan
kebijakan otonomi daerah selama lebih dari seperempat abad menjadi momentum
penting bagi seluruh jajaran pemerintah daerah untuk memahami kembali filosofi
dan tujuan dari otonomi daerah. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan dan demokrasi.
Beliau
menambahkan , dengan penerapan kebijakan desentralisasi, pemerintah daerah
diberi keleluasaan untuk mengelola sumber daya alam secara efisien dan
berkelanjutan. Ini termasuk dalam transformasi menuju ekonomi hijau, di mana
pemanfaatan teknologi ramah lingkungan menjadi fokus.
Kebijakan
otonomi daerah memberikan ruang bagi eksperimen kebijakan di tingkat lokal,
seperti penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan limbah yang ramah
lingkungan. Hal ini diharapkan akan menciptakan dampak positif bagi lingkungan,
masyarakat, dan perekonomian secara keseluruhan.
"Melalui pembangunan ekonomi hijau, kita dapat menciptakan harmoni antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang," tegas bapak Jozes Leunufna.
Beliau juga menyoroti pentingnya koordinasi antara
pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam upaya menekan angka
stunting, mengendalikan inflasi, dan menjaga stabilitas ekonomi.
Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII ini juga dihadiri oleh forkopimda, pejabat eselon II, III dan IV lingkup Pemda MBD serta Staf yang turut serta dalam upacara tersebut.
Semua pihak diharapkan dapat bersama-sama
menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai otonomi daerah untuk membangun
Indonesia yang lebih baik, berkelanjutan, dan sejahtera.
Dalam upacara
tersebut juga dibacakan sejarah singkat otonomi daerah, yang telah mengalami
perjalanan panjang sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945
hingga Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Kebijakan desentralisasi dan otonomi
daerah terus berlanjut sebagai komitmen pemerintahan dalam mewujudkan
kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.