- Sambut HUT MBD dan Hari Bhakti Adhyaksa, Kejari MBD Gelar Jalan Sehat dan Senam Pagi
- Pemkab MBD Dorong Peningkatan Capaian ETPD
- Miliki Gedung CAT, Pemkab MBD Terima Penghargaan BKN
- Filosofi Logo HUT Ke-17 Pemerintah Kabupaten MBD
- Cegah Stunting, Dinkes Gandeng TP.PKK MBD Gelar Gerakan Posyandu Aktif
- Peringati Hari Bhayangkara Ke-79, Bupati Harap Polisi Untuk Rakyat
- Kalahkan 10 Kabupaten/Kota, Pemkab MBD Raih Juara I Paritrana Award
- Disambut Forkopimda, Dandim Baru Sebut MBD Jadi Contoh Sinergi Forkopimda
- Jelang HUT Bhayangkara, Polres MBD Pertandingan Bola Voli
- Buka Turnamen Sepak Bola, Bupati Ingatkan Sportivitas
PEMDA MBD GELAR UPACARA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH KE XXVIII

Pemerintah
Daerah Maluku Barat Daya menggelar upacara peringatan Hari Otonomi Daerah ke
XXVIII, bertindak sebagai inspektur upacara Asisiten Bidang Perekonomian dan Pembangunan,
bapak Johzes H. F. Leunufna, SE, M.Si mewakili Bupati Maluku Barat Daya yang
diselenggarakan di halaman kantor bupati, Kamis, 25 April 2024.
Baca Lainnya :
- 53 PELAJAR IKUT SELEKSI CALON PASKIBRAKA0
- KEMENKUMHAM SERAHKAN SERTIFIKAT HAKI KERBAU MOA DAN DOMBA KISAR0
- HADIRI MUSRENBANG RPJPD, BUPATI MBD MINTA DUKUNGAN PEMPROV MALUKU0
- PELANTIKAN KADES LUANG TIMUR MENUNGGU PERSETUJUAN MENDAGRI0
- BUPATI MBD SERAHKAN BANTUAN BENCANA SD NEGERI MANUWERI0
Dalam sambutan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian yang dibacakan oleh Asisiten Perekonomian dan Pembangunan Setda MBD, menegaskan pentingnya memperkokoh komitmen terhadap tanggung jawab dan kesederhanaan dalam menjalankan prinsip-prinsip otonomi daerah. Tema yang diangkat pada peringatan kali ini adalah "Ekonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat".
"Otonomi daerah bukanlah semata tentang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan lokal, tetapi juga tentang membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup". Ujar bapak Leunufna.
Perjalanan
kebijakan otonomi daerah selama lebih dari seperempat abad menjadi momentum
penting bagi seluruh jajaran pemerintah daerah untuk memahami kembali filosofi
dan tujuan dari otonomi daerah. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan dan demokrasi.
Beliau
menambahkan , dengan penerapan kebijakan desentralisasi, pemerintah daerah
diberi keleluasaan untuk mengelola sumber daya alam secara efisien dan
berkelanjutan. Ini termasuk dalam transformasi menuju ekonomi hijau, di mana
pemanfaatan teknologi ramah lingkungan menjadi fokus.
Kebijakan
otonomi daerah memberikan ruang bagi eksperimen kebijakan di tingkat lokal,
seperti penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan limbah yang ramah
lingkungan. Hal ini diharapkan akan menciptakan dampak positif bagi lingkungan,
masyarakat, dan perekonomian secara keseluruhan.
"Melalui pembangunan ekonomi hijau, kita dapat menciptakan harmoni antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang," tegas bapak Jozes Leunufna.
Beliau juga menyoroti pentingnya koordinasi antara
pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam upaya menekan angka
stunting, mengendalikan inflasi, dan menjaga stabilitas ekonomi.
Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII ini juga dihadiri oleh forkopimda, pejabat eselon II, III dan IV lingkup Pemda MBD serta Staf yang turut serta dalam upacara tersebut.
Semua pihak diharapkan dapat bersama-sama
menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai otonomi daerah untuk membangun
Indonesia yang lebih baik, berkelanjutan, dan sejahtera.
Dalam upacara
tersebut juga dibacakan sejarah singkat otonomi daerah, yang telah mengalami
perjalanan panjang sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945
hingga Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Kebijakan desentralisasi dan otonomi
daerah terus berlanjut sebagai komitmen pemerintahan dalam mewujudkan
kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.