- Wakil Bupati MBD Pimpin Apel Awal Tahun 2025 Usai Cuti Bersama Nataru
- RAPAT KOORDINASI TPPS TINGKAT KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA TAHUN 2024
- PEMDA MBD RAIH PENGHARGAAN PENYALURAN DAK TERTINGGI DI MALUKU TAHUN 2024
- Bupati MBD Hadiri Penthabisan dan Pengresmian Gereja Elim Jemaat GPM Tounwawan
- Pjs. Sekda MBD Hadiri Perayaan HUT ke-25 DWP dan Syukur Natal
- DWP MBD GELAR PERLOMBAAN MEMPERINGATI HUT DWP KE 25
- Bupati MBD Bersama Ibu Rely Gunakan Hak Pilih Di TPS 02 Tiakur
- PJs BUPATI MBD : PEMERINTAHAN MBD TIDAK SAKIT, ADA YANG PLINTIR PERNYATAAN
- KPU MBD Musnahkan 269 Surat Suara Kelebihan dan Rusak untuk Pilkada 2024
- Pjs. Bupati MBD Serahkan Tugas Kepada Bupati Definitif Benyamin Noach
Finalisasi Hasil Akhir Proyek Perubahan, Wakil Bupati Launching Kemaslompa
Tiakur-news.malukubaratdayakab.go.id- Rabu (23/11/2022), Bertempat di Ruang Rapat Serbaguna Bappeda Litbang Kab.MBD, Wakil Bupati Maluku Barat Daya, Drs. Agustinus L. Kilikily, M.Si melauncing Produk Daur Ulang Sampah Kelompok Masyarakat pengelolahan Sampah (Kemaslompa), inovasi proyek perubahan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. MBD, Dalma Eoh, SP yang merupakan peserta Pendidikan Kepemimpinan Nasional Tingkat II.
Turut Hadir dalam kegiatan ini Forkopimda Kab.MBD, Sekretaris Daerah Kab.MBD, Asisten Setda, Pimpinan OPD Terkait, Camat Moa dan Kepala Desa se-Pulau Moa serta Tokoh Agama.
Baca Lainnya :
- HADIRI PEMBUKAAN POPMAL IV, BUPATI HARAP MBD RAIH PRESTASI0
- BUPATI MEMBUKA PELATIHAN ENUMERATOR DESA 0
- PELANTIKAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU DESA LETODA KEC : PULAU LAKOR KAB. MBD0
- Launching Siswaskeudes, Bupati: Pengelolaan Keuangan Desa Lebih Transparan dan Akuntabel0
- PKN TK. II 2022, KADIS KOMINFO GELAR SOSIALISASI DAN BIMBINGAN TEKNIS E - OFFICE MBD0
Mengawali sambutannya Wakil Bupati menjelaskan, berdasarkan peraturan Kepala Badan Administrasi Negara nomor 06 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Struktural, Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II bertujuan untuk pengembangan kompetensi peserta dalam rangka memenuhi standar kompetensi kepemimpinan strategi, guna menjamin terwujudnya akuntabilitas jabatan pimpinan tinggi (JPT) Pratama.
Launching Kemaslompa ini merupakan tahapan / milestone akhir jangka pendek, yang bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk hasil olahan daur ulang sampah oleh kelompok masyarakat. Diharapkan dengan adanya inovasi ini dapat memotivasi masyarakat dalam peningkatan ekonominya serta visi misi Pemerintah Daerah secara bertahap dapat diwujudkan sesuai dengan kewenangan tugas pokok dan fungsi OPD.
“Saya percaya proyek perubahan ini merupakan salah satu bentuk kebijakan teknis yang diambil oleh Reformer bersama seluruh staf Dinas Lingkungan Hidup dalam upaya mewujudkan Maluku Barat Daya yang bersih, indah, serasi dan bebas sampah. Didukung dengan metode manajemen kepemimpinan yang baik serta stakeholders eksternal dan pemerintah Daerah, maka saya yakin dapat mewujudkan visi dan misi Kab.MBD yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2021-2026, sesuai tugas pokok, fungsi dan kewenangan OPD.”Jelas Wakil Bupati
Selaku reformer, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. MBD menjelaskan kondisi yang dihadapi sekarang ini di Kota Tiakur dan sekitarnya termasuk Desa wakarlely bahwa seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka timbunan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat menjadi bertambah pula. Hal ini menjadi persoalan yang harus segera ditangani. Disamping itu masih masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan sampah.
Pengelolaan daur ulang sampah sebagai upaya mengatasi permasalahan sampah di kawasan perkotaan dan dapat menciptakan lapangan kerja baru guna meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Proyek perubahan ini bertujuan untuk melatih kelompok masyrakat dalam memanfatkan berbagai limbah sampah dari hasil pembuangan sampah mandiri menjadi bahan yang bernilai ekonomis. Dengan demikian dapat berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, meningkatkan lapangan kerja dan investasi di bidang pengelolaan sampah serta mewujudkan kota Tiakur dan sekitarnya bersih dan bebas dari masalah sampah” ungkap Eoh mengakhiri penjelasannya. Kalwedo (kominfo24)