Dinkes MBD Gelar Pertemuan Perencanaan dan Penganggaran AIDS, Tuberkulosis, Malaria Tahun 2025

By admin 14 Agu 2024, 10:26:35 WIB Kesehatan
Dinkes MBD Gelar Pertemuan Perencanaan dan Penganggaran AIDS, Tuberkulosis, Malaria Tahun 2025


Asisten III Bidang Administrasi Umum Kabupaten Maluku Barat Daya, Drs. Yafet Lelatobur membuka secara resmi kegiatan Pertemuan Perencanaan dan Penganggaran Aids Tuberkolosis Malaria (ATM) Tahun 2025 yang diprakarsai oleh Dinas Kesehatan MBD, ditandai dengan pemukulan tifa bertempat di Aula Penginapan Golden Nusantara berlangsung (Rabu,14/08/2024).

Dalam Sambutannya Asisten II Bidang Administrasi Umum (Drs. Yafet Lelatobur) menyampaikan bahwa ADINKES adalah sebuah Asosiasi yang didirikan pada tahun 2022 dari seluruh para Kepala Dinas di Kabupaten/Kota seluruh indonesia. ADINKES mendapat Amanat dari Kemendagri dan Kemenkes untuk mengawal agar penanggulangan Aids Tuberkolosis dan Malaria ini dapat berjalan sesusai petunjuk teknis integrasi  mulai dari Perencanaan , Penganggaran, Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi.

Baca Lainnya :

"Selanjutnya Lelatobur mengatakan bahwa upaya penanggulangan penyakit Aids Tuberkolosis dan Malaria terus diupayakan oleh pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. Hal tersebut juga diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya melalui Dinas Kesehatan yang bekerja sama dengan Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) Maluku. Disadari atau tidak Pemerintah  tidak akan dapat mengambil tindakan sendiri untuk melaksanakan upaya penanggulangan Aids Tuberkolosis dan Malaria sehingga perlu adanya kontribusi dari berbagai pihak agar target Pengendalian Aids Tuberkolosis dan Malaria dapat tercapai."

"Untuk penemuan kasus HIV/AIDS, di tahun 2023 terdapat 13 kasus (130%) dan untuk tahun 2024 terdapat 9 kasus (90%), untuk penderita HIV/AIDS 2023 yang di screening sebanyak 1526 penderita (73%) dan di tahun 2024 (bulan Januari-Juli) yang di screening sebanyak 465 penderita (22%). Capaian untuk program HIV/AIDS di Kabupaten Maluku Barat Daya belum memenuhi setengah dari target yang diharapkan disebabkan karena kurangnya logistik/Stik RDT HIV. Sementara penderita Malaria d Kabupaten Maluku Barat Daya dilaporkan selama tahun 2022  sebanyak 117 kasus dengan angka kesakitan Malaria (API) sebesar 1,35/1000 penduduk total Kabupaten. API tertinggi masih ditemukan di Puskesmas Arwalasebanyak 67 kasus (33,4%) sedangkan untuk tahun 2023 (bulan Januari - Agustus) dilaporkan jumlah kasus Malaria sebanyak 80 kasus (0.91%) dan angka Kesakitan Malaria (API) tertinggi ditemukan di Puskesmas Arwala dengan jumlah 39 kasus (19,48%) dan untuk tahun 2024 (bulan Januari - Juli) dilaporkan jumlah penderita sebanyak 141 kasus (1,6%). Ujar Lelatobur "

Harapan Lelatobur "Semoga kita sebagai masyarakat dapat memahami pentingnya hidup sehat, hidup bersih dan bebas dari segala penyakit mematikan seperti Aids Tuberkolosis dan Malaria ataupun penyakit lainnya dan kita juga dapat membantu Pemerintah Daerah dalam menunjang  pencegahan dan penanggulan penyakit Aids Tuberkolosis dan Malaria.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Barat Daya, Para Nara Sumber dari ADINKES Provinsi Maluku, Para nara sumber dari BAPPEDALITBANG Kabupaten Maluku Barat Daya.

 

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment