- KAKANREG BKN IV MAKASAR RESMI GEDUNG CAT KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA
- Pj.Sekda MBD Buka FGD Rancangan Teknokratik RPJMD 2025-2029
- PEMDA MBD GELAR REMBUK STUNTING 2024
- DPRD MBD GELAR RAPAT PARIPURNA RANCANGAN PERDA APBD 2025
- Pjs. BUPATI PIMPIN UPACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-96 TAHUN 2024
- Pjs. Bupati MBD Pimpin Apel Netralitas ASN di Kecamatan Pulau Letti
- PJS BUPATI MBD PIMPIN PENETAPAN OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI TANAH DALAM SIDANG GTRA
- Pemda MBD Gelar Doa Bersama Pegawai Non ASN , Dukung Pelaksanaan Tes CASN PPPK
- Delegasi MBD Raih Prestasi Lomba Masak Serba Ikan Tingkat Provinsi Maluku
- Inspektorat MBD Kembali Gelar Sidang TPTGR
DIKBUD MBD GELAR SOSIALISASI PEMANTAPAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR BAGI GURU PAUD
Tiakur-news.malukubaratdayakab.go.id- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Barat Daya gelar Sosisalisasi Pemantapan Kurikulum 2013 menuju Merdeka Belajar untuk jenjang PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Kabupaten Maluku Barat Daya, yang dilaksanakan di Serbaguna Tiakur, Kamis (10/11/2022).
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Asisten Administrasi Umum Setda MBD, Ir. P Y. Rupilu, M.Si dan turut dihadiri oleh Kasie Pidana Khusus Kejaksaan Negeri MBD, Farids Dhestrarastra Musa, SH, Perwakilan Polres MBD, Pimpinan OPD, Fasilitator yang berasal dari BPMP Provinsi Maluku, Roly Yonita Uneputty, S,Sos, M.Si, Mabud Soumena, S.Pd dan para peserta yang merupakan Kepala Sekolah TK, Pengelola KB, Pengelola SPS dan Pengelola PKBM.
Baca Lainnya :
- Bupati Hadiri Penutupan TMMD ke - 115 Tahun 20220
- BUPATI PERINTAHKAN KADES YANG DILANTIK SEGERA REKONSILIASI0
- LANTIK KEPALA DESA, BUPATI NOACH EVALUASI KEBERADAAN ASN0
- BUPATI NOACH : PENGANGKATAN PERANGKAT DESA HARUS KONSULTASIKAN DENGAN CAMAT0
- PELANTIKAN KADES DI ILMARANG, BUPATI : JANGAN ADA PENYALAHGUNAAN DANA DESA0
Sambutan Bupati yang disampaikan Asisten Administrasi Umum Setda MBD, Ir. P Y. Rupilu, M.Si, menyampaikan kurikulum dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan seperangkat bahan ajar yang diajarkan kepada peserta didik, khususnya pada usia dini (0-6 tahun) untuk mencapai tumbuh kembang secara optimal. Kurikulum sebagai kerangka kerja yang berisi rencana dan implementasi sebuah program untuk mengembangkan semua aspek perkembangan anak dalam menyiapkan keberhasilan di sekolah dan tahap selanjutnya.
“Kurikulum memberikan pengalaman belajar yang bermakna, menarik dan berkualitas” ujar Rupilu membacakan sambutan Bupati..
Dirinya menambahkan, Kurikulum Merdeka Belajar adalah kebijakan pengembangan yang dikeluarkan Kemdikbudristekdikti untuk pembelajaran peserta didik di sekolah. Kebijakan Merdeka Belajar menjadi langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sember Daya Manusia (SDM) unggul Indonesia yang memeiliki profil pelajar Pancasila.
“Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, guru memiliki keleluasaan untuk memlih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Pendidik juga bisa membuat proyek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila” ungkapnya.
Bupati berharap Sosisalisasi Pemantapan Kurikulum 2013 menuju Merdeka Belajar bagi pendidik dan tenaga kependidikan, mampu mencapai tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2002, tentang Sistim Pendidikan Nasional dapat tercapai.
Suzy D. Imuly, SE selaku Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan menyampaikan PAUD merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak di masa selanjutnya sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini.
“ Pendidikan anak usia dini harus dipersiapkan secara terencana dan bersifat holistik integratif agar di masa emas perkembangan anak mendapatkan stimulasi yang utuh, untuk mengembangkan berbgai potensi yang dimiliki” ujar Imuly.
Kapala Bidang PAUD Dikbud MBD ini
menambahkan, Menteri pendidikan Indonesia, Nadiem Makariem membuat sebuah
terobosan baru sebagai sebuah solusi yang ditawawarkan untuk mengatasi kualitas
pendidikan dan pembelajaran. Merdeka Belajar merupakan konsep pembelajaran yang
memberikan kebebasan dan kemerdekaan bagi siswa dan lembaga pendidikan mulai
dar PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi.
“Konsep Merdeka Belajar bertujuan
untuk mengurangi beban administratif guru, diluar tugas utamanya yaitu
pengajaran. Selain itu melalui Merdeka Belajar, guru dituntut agar lebih
kreatif dan inovatif, memiliki strategi untuk merumuskan metode pengajaran yang
disesuaikan dengan keadaan lingkungan sekitar " tuturnya.
Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari dari tanggal 10 – 12 November 2022, berlangsung di Serbaguna Tiakur, dengan jumlah peserta 180 orang yang merupakan Kepala Sekolah TK 152 orang, Pengelola KB 27 orang, Pengelola SPS 1 orang dan Pengelola PKBM 4 orang. Kalwedo (Kominfo69)