- Bupati MBD Hadiri ICI 2025, Dorong Infrastruktur Merata
- TP2DD MBD Gelar HLM Percepat Digitalisasi Keuangan
- Wabup MBD Terima Rekomendasi LKPJ Tahun 2024
- Rely Noach Buka Pagelaran Seni dan Budaya Gugus Moa Barat
- Bupati dan Forkopimda MBD Panen Raya Jagung
- Pemkab MBD Terapkan Ijasah Elektronik Siswa
- Pemkab MBD Serahkan Bantuan Hewan Kurban Bagi Umat Muslim
- Audiens Kanwil Bea Cukai, Bupati Minta Adanya Kantor di MBD
- Bupati MBD Lepas 25 Purna Paskibraka
- Sampah Plastik Keras Ancam Kelestarian Pantai Syota
Camat Wetar Barat Soroti Minimnya Fasilitas di Lirang

Keterangan Gambar : Camat Wetar Barat, Frangky Nahakwain, S.Sos
Masyarakat Kecamatan Wetar Barat Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) menyambut positif rencana pembentukan Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) dan Pos Imigrasi di MBD. Langkah itu dinilai sebagai upaya strategis untuk memperkuat pengawasan di wilayah perbatasan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Hal ini diungkapkan, Camat Wetar Barat, Frangky Nahakwain, S.Sos saat
menghadiri pertemuan antara Pemkab. MBD dan Kanwil Ditjen Imigrasi Provinsi
Maluku di ruang kerja Bupati MBD, Rabu (07/5/2025).
Nahakwain menyoroti minimnya fasilitas imigrasi di perbatasan khususnya
pada Desa Ustutun Pulau Lirang Kecamatan Wetar Barat yang berbatasan langsung
dengan Negara Timor Leste. Di Atauro Timor Leste semuanya sudah lengkap, baik
imigrasi, karantina, bea cukai dan pihak keamanan, ini berbanding terbalik di
Lirang Indonesia tidak ada fasilitas negara tersebut.
Baca Lainnya :
- Kanwil Imigrasi Segera Bangun TPI dan Pos Imigrasi di MBD0
- Bupati MBD Ikuti Sosialisasi Pengawasan Perizinan Daerah0
- Warga Desa Bebar Barat dan Kumur Sepakat Berdamai0
- Bunda PAUD Se-Maluku Didorong Kolaborasi Majukan PAUD0
- Resmikan Lapangan Tenis Adhyaksa, Bupati MBD Beri Nama Hery Somantri 0
Ia juga menjelaskan, hubungan masyarakat Wetar dan Timor Leste sudah
terjalin sejak lama bahkan sebelum Timor Leste merdeka sehingga untuk
mempermudah hubungan ini maka sangat dibutuhkan Pos Imigrasi.
“Arus keluar masuk barang dan orang di Lirang Indonesia dan Atauro Timor
Leste yang berjarak hanya 15 menit dengan speedboat sangat tinggi bahkan karena
hubungan kekerabatan membuat semuanya sudah berjalan sejak lama”, ungkapnya.
Ia menambahkan, selain hubungan kekeluargaan, terjadi hubungan perdagangan
walaupun bentuknya barter hasil bumi serta pelayanan kesehatan yang terkadang karena
alasan kemanusiaan, sering pasien dari Wetar juga di rujuk hingga ke Atauro.
Ia berharap, Pos Imigrasi dapat dibangun di Pulau Lirang sehingga dapat
mempermudah dan memperlancar hubungan antar kedua negara.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Provinsi
Maluku mengatakan, rencana pembangungan Pos Imigrasi di MBD sangat positif dan
segera akan ditindaklanjuti dan dilaporkan ke Badan Pengelolaan Perbatasan Negara.
“Kami akan menyesuaikan dengan agenda Gubernur Maluku,
Hendrik Lewerissa yang rencananya akan ke MBD untuk Launching TPI dan Pos Imigrasi
sekaligus Penyerahan Hibah Lahan dari Pemkab. MBD”, jelasnya.