- Sambut HUT MBD dan Hari Bhakti Adhyaksa, Kejari MBD Gelar Jalan Sehat dan Senam Pagi
- Pemkab MBD Dorong Peningkatan Capaian ETPD
- Miliki Gedung CAT, Pemkab MBD Terima Penghargaan BKN
- Filosofi Logo HUT Ke-17 Pemerintah Kabupaten MBD
- Cegah Stunting, Dinkes Gandeng TP.PKK MBD Gelar Gerakan Posyandu Aktif
- Peringati Hari Bhayangkara Ke-79, Bupati Harap Polisi Untuk Rakyat
- Kalahkan 10 Kabupaten/Kota, Pemkab MBD Raih Juara I Paritrana Award
- Disambut Forkopimda, Dandim Baru Sebut MBD Jadi Contoh Sinergi Forkopimda
- Jelang HUT Bhayangkara, Polres MBD Pertandingan Bola Voli
- Buka Turnamen Sepak Bola, Bupati Ingatkan Sportivitas
BUKA KTD, BUPATI NOACH HARAP KADER GMNI BERGUNA BAGI BANGSA
.jpg)
Keterangan Gambar : Sumber : Humas
Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Benyamin Th. Noach, S.T menghadiri dan membuka kegiatan Kaderisasi Tingkat Dasar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang MBD di Aula Bappedalitbang, Tiakur, Kamis (24/4).
Dalam sambutannya, Ia menegaskan, kaderisasi
bukan sekadar seremoni melainkan kewajiban sejarah untuk kelangsungan hidup
bangsa. "Kalau kita ingin bangsa ini terus hidup maka dibutuhkan
kader-kader penerus bangsa militan, yang mau belajar dan
berguna bagi bangsa dan negara," ujar Noach.
Baca Lainnya :
- BUPATI DAN WABUP MBD TIBA DI TIAKUR, FORKOPIMDA GELAR JUMPA-SAMBUT0
- DINSOS PPPA DAN BPS KAB. MALUKU BARAT DAYA GELAR PELATIHAN PEMUTAKHIRAN DTSEN0
- JELANG PELANTIKAN, BUPATI-WABUP MBD TERPILIH CEK KESEHATAN DI JAKARTA0
- DAUD REIMIALY MELEPASKAN PESERTA PESPARAWI XI MBD0
- DPRD MBD GELAR RAPAT PARIPURNA UMUMKAN AKHIR MASA JABATAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI PERIODE 2021-20260
Noach
menekankan, niat
untuk bergabung dengan GMNI saja tidak cukup. "Niat harus diisi dengan
ilmu pengetahuan dan ketahanan ideologi baru kita bisa berguna," katanya.
Noach
juga mengingatkan, pentingnya
komitmen dalam memperjuangkan kemajuan Indonesia. "Semua orang ingin
Indonesia maju, tetapi siapakah yang mau mantapkan dirinya untuk berjuang
bersama-sama dalam rangka Indonesia maju. Itu kader-kader GMNI,
kader-kader yang sudah siap datang bergabung dan mantapkan dirinya untuk
berjuang bersama," tegas Noach.
Noach
berharap melalui kaderisasi dan materi-materi yang disampaikan, para peserta
akan menjadi lebih kuat, lebih berilmu, dan bisa berguna bagi daerah serta
bangsa. Ia mengidentifikasi tantangan saat ini adalah kecenderungan masyarakat
yang konsumtif. "Tantangan kita saat ini adalah selalu mau menjadi pribadi
yang konsumtif, ikut-ikutan, tidak mau berproduksi," jelasnya.
Sekretaris
Jenderal DPP GMNI, Sujahri Somar, dalam sambutannya menekankan bahwa kaderisasi
bukan sekadar formalitas. "Kaderisasi ini harus terus menjadi denyut nadi
kader GMNI. Bicara soal GMNI tanpa momentum kaderisasi tidak mungkin hidup,
karena di situlah ada regenerasi kepemimpinan dan ideologi yang terus
berkembang mengawal Pancasila," ujarnya.
Somar
menggarisbawahi bahwa pertarungan geopolitik dunia masih diwarnai oleh Eropa
dan Amerika sentris yang dihegemoni kapitalisme. Konstelasi tersebut,
menurutnya, berdampak pada sektor politik, ekonomi, dan budaya Indonesia.
"Kita lihat kebijakan pemerintah Prabowo di awal memangkas semua anggaran yang kita kenal dengan efisiensi anggaran," kata Somar. Ia juga menyoroti pengesahan RUU TNI yang menurutnya berpotensi menghentikan supremasi sipil dan membangkitkan kembali Dwifungsi ABRI.
Ketua
DPC GMNI MBD, Ridolof Loimalitna, menyampaikan bahwa tema yang diangkat sangat
relevan dengan tantangan saat ini. "Setelah merdeka dari penjajahan fisik,
kita kini menghadapi tantangan baru berupa penjajahan gaya baru yang hadir
dalam bentuk pemiskinan mental, ketergantungan ekonomi, dan penghancuran
nilai-nilai budaya," ujarnya.
Loimalitna
mengidentifikasi bahwa di era globalisasi, nilai-nilai luhur bangsa tergerus
oleh budaya konsumtif, gaya hidup hedonistik, dan individualisme. "Kita
tidak hanya berhadapan dengan kekuatan luar, tetapi juga dengan arus besar
perubahan yang mempengaruhi cara berpikir dan bertindak," kata Loimalitna.
Menurutnya,
kaderisasi menjadi cara ampuh untuk melawan penjajahan gaya baru.
"Kaderisasi tingkat dasar merupakan fondasi penting untuk membangun
gerakan yang kokoh. Ini adalah saat menanamkan nilai-nilai perjuangan, semangat
kebersamaan, dan cinta tanah air," tuturnya.
Loimalitna mengajak seluruh kader untuk membangun diri dengan integritas, kecerdasan, dan kepekaan sosial. "Bersatu adalah kunci utama dalam menghadapi penjajahan gaya baru. Dengan bersatu, kita menjadi kekuatan yang tak terbendung," pungkasnya.