- Peresmian Kipan C Yonif 734: Tanda Kuatnya Sinergi TNI dan Pemerintah Daerah di MBD
- Angkatan Muda GPM LEMOLA Gelar Diskusi Publik dan Pelatihan Wirausaha
- FKUB MBD GELAR DIALOG KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DAN DEKLARASI DAMAI PILKADA TAHUN 2024
- SYUKUR HUT KE-89 JEMAAT GPM TIAKUR: BUPATI SERUKAN BETA GPM, ALE GPM, KITA SEMUA GPM
- BAWASLU MBD LAUNCHING PENGAWASAN PEMILUKADA SERENTAK TAHUN 2024
- WISUDA PSDKU UNPATTI MBD : DORONG WISUDAWAN TERUS BERKEMBANG DI ERA DIGITALISASI
- BPS MBD CANANGKAN DESA KAIWATU SEBAGAI DESA CANTIK 2024
- BUPATI MBD : SIAPKAN DIRI UNTUK CPNS DAN JAGANETRALITAS ASN DI PILKADA 2024
- BUPATI SERAHKAN 19 IJAZAH LULUSAN PEM AKAMIGAS ANGKATAN 2020
- POLRES MBD LAKSANAKAN APEL GELAR PASUKAN OPERASI MANTAP PRAJA SALAWAKU 2024
BMKG LAKUKAN INSTALASI PENDETEKSI GEMPA DI MBD
Tiakur,news.malukubaratdayakab.go.id- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memulai proses instalasi instrumen pendeteksi gempa bumi atau seismometer di wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) untuk meningkatkan kecepatan dan keakuratan informasi serta peringatan dini gempa bumi.
"Pembangunan shelter dan jaringan seismometer ini diperlukan untuk merapatkan jaringan guna meningkatkan performa kecepatan dan keakuratan informasi serta mencatat gempa baik itu sumber, kekuatan, dan frekwensi gempa bumi," kata Kepala BMKG Provinsi Maluku, Djati Cipto Kuncoro dalam keterangan yang diberikaan saat berada di Kantor BPBD Kabupaten MBD, Senin (21/08/2023).
Baca Lainnya :
- WAKIL BUPATI MBD BUKA KEGIATAN SOSIALISASI PENDAFTARAN KEKAYAAN INTELEKTUAL 0
- LAKSANAKAN RESEPSI HUT RI, BUPATI : PENTINGNYA MENJAGA PERSATUAN DAN KESATUAN0
- PEMKAB MBD LAKSANAKAN UPACARA PENURUNAN BENDERA MERAH PUTIH0
- UPACARA PENGIBARAN BENDERA PERINGATI KEMERDEKAAN RI KE-780
- BUPATI MENUTUP OPEN TURNAMEN SEPAKBOLA BUPATI CUP 1 0
Kepala BMKG Provinsi Maluku Kuncoro menjelaskan bahwa penentuan jumlah dan lokasi penempatan sensor dilakukan berdasarkan historis sumber-sumber gempa bumi yang telah terjadi di MBD.
“Penentuan lokasi di MBD telah melalui tahap evaluasi dan diperhitungkan oleh BMKG bersama Tim Ahli sehingga ditahun 2023, BMKG akan memasang sensor gempa bumi dibeberapa wilayah Indonesia umumnya dan secara khusus di Provinsi Maluku ada 3 lokasi yaitu Taniwel Seram Bagian Barat, Moa dan Tepa Maluku Barat Daya juga akan ada Pembangunan Shelter di Pulau Wetar”, terang Kuncoro.
Ia menambahkan, BMKG juga akan memasang peralatan diseminasi informasi gempa bumi dan tsunami WRS New Gen di Polres MBD, BASARNAS Ambon maupun di Pemda Maluku Tengah.
Selain itu, akan dibangun juga alat pendeteksi tsunami (tsunami gauge) di dua lokasi di Kabupaten MBD, yaitu Desa Wakarleli dan Desa Ilputih yang pelaksanaannya sedang dalam tahap koordinasi dan mudah-mudahan segera terealisasi.
Pada kesempatan tersebut, Ia juga menyampaikan terima kasih bagi Pemerintah Kabupaten MBD yang telah membantu dan menyiapkan lahan guna pembangunan shelter sensor gempa bumi.
Ia berharap, seluruh proses pekerjaan pembangunan dapat berjalan dengan baik dan dapat memaksimalkan layanan informasi gempa bumi dan tsunami.
"Dengan adanya penambahan seismometer ini, kami ingin maksimalkan dalam memberikan layanan informasi gempa bumi serta tsunami secara cepat, tepat, dan akurat," harap Kuncoro.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten MBD, Ardon Loyra, SKM menyampaikan Kabupaten MBD memiliki potensi gempa bumi dan tsunami yang tinggi, berada dekat cincin api pasifik, terdapat sesar aktif, namun sarana prasarana alat deteksi gempa belum terpasang hingga saat ini.
MBD juga memiliki dua gunung berapi aktif, gunung api Damer dan gunung api Wetar. Gunung api Wetar memiliki ketinggian lebih dari 5000 meter dari bawah laut.
Ia mengatakan, dengan adanya peralatan ini maka dapat mengaktifkan sistem peringatan dini terhadap gempa bumi dan tsunami, meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat sehingga risiko bencana dapat dikurangi.
Ia berharap, kebutuhan peralatan, sarana prasarana dan pendampingan BMKG maupun kementerian/lembaga teknis lainnya dapat terus ditingkatkan. Mengingat MBD merupakan daerah dengan indeks rawan bencana yang masih tinggi. Kominfo