Upaya Percepatan Pencegahan Stunting, Dinkes Kab. MBD Gelar Kegiatan Mobilisasi Massa Di Desa Poliu

By admin 18 Jul 2020, 17:01:54 WIB Kesehatan
Upaya Percepatan Pencegahan Stunting, Dinkes Kab. MBD  Gelar Kegiatan Mobilisasi Massa Di Desa Poliu

Tiakur-malukubaratdayakab.go.id- Mobilisasi massa merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah dengan melibatkan unsur masyarakat yang berpengaruh untuk menjadi role mode  dalam menerapkan perilaku hidup sehat dan pencegahan stunting di kabupaten ini. Melalui Dinas Kesehatan Kab. MBD, kegiatan mobilisasi massa ini dilaksanakan di Dusun Poliu, Kecamatan Moa, Kab. MBD, Jumat (17/7/2020).

Hadir dalam kegiatan ini  Ketua Tim Pengerak PKK Kab. MBD, Ibu Relly A. Noach sebagai Ina Parenting Kab. MBD, Kepala Dinas Kesehatan Kab. MBD dan Pimpinan OPD terkait, Forkopimcam Moa, Kepala Puskesmas dan staf, Pengurus TP. PKK Kab. MBD, Ketua TP. PKK Kecamatan Moa, Kepala Desa Tounwawan dan Staf, Kepala Dusun Poliu dan Tokoh-tokoh masyarakat, , Pendeta A. Tutupahar serta para peserta kegiatan.

Baca Lainnya :

Dalam sambutannya Ibu Relly A. Noach menyampaikan bahwa stunting merupakan suatu kondisi dimana tinggi badan anak tidak sebanding dengan tinggi badan orang lain pada umumnya/anak seusianya. Penyebab stunting secara umum menurut para ahli disebabkan oleh kekurangan asupan gizi yang diterima oleh anak sejak dalam kandungan dan pada masa awal kelahiran anak. 


Data Dinas Kesehatan Kab. MBD,  prevalensi balita stunting maupun batita berdasarkan pemantauan status gizi di Kab. MBD masih cukup tinggi. Data di Tahun 2018 menunjukkan angka di atas 30 % dan data di tahun 2019 menunjukkan angka 27 %. Ini berarti ada penurunan tetapi menurut badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa prevalensi harus berkisar di bawah 20 %.

Sebagai upaya penurunan angka stunting, pada bulan Desember tahun kemarin selaku Ketua TP. PKK Kab. MBD dengan Ketua TP.  PKK di seluruh Kota/Kabupaten di Provinsi Maluku, kami telah menandatangani komitmen dengan Ketua TP. PKK Provinsi Maluku, Ibu Widya Murad Ismail. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab saya saja, melainkan tanggung jawab kita bersama, seluruh pemangku kepentingan di Kab. MBD untuk bergerak bersama-sama menurunkan angka stunting demi generasi mendatang yang lebih baik ucap Ibu Relly.  


Lebih lanjut Ibu Relly menuturkan bahwa ada tiga komponen utama yang harus diintervensi secara proaktif untuk memerangi stunting yaitu perbaikan pola makan, dimana anak-anak mengalami keterbatasan akses makanan dari sisi jumlah, makanan anak-anak tidak bervariasi sehingga menyebabkan anak kekurangan gizi. Perbaikan pola asuh dengan membiasakan anak mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi dari kecil, memberikan perhatian penuh pada perkembangan anak. Serta aspek sanitasi dan air bersih, ini menjadi perhatian bersama dengan Pemerintah Daerah untuk dapat menyediakan air bersih di seluruh kecamatan yang ada di Kab. Maluku Barat Daya.

Ketiga komponen utama diatas akan bisa efektif jika kita secara sungguh-sungguh melakukan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Karena jika perilaku masyarakat berubah dimana mereka menyadari untuk hidup bersih dan sehat maka kita akan sukses memerangi stunting untuk kehidupan anak cucu kita yang lebih baik. Mulailah dari keluarga kita masing-masing dan tularkanlah dilingkungan sekitar kita.


Diakhir sambutannya Ibu Relly mengajak seluruh stakeholder untuk bergerak dan bersinergi  bersama membangun kolaborasi  dalam mencegah stunting secara dini, dengan demikian maka kita dapat menurunkan angka stunting di Kab. MBD. “kalau bukan katong siapa lagi, Kalau bukan sekarang kapan lagi, mari sama-sama potong pele stunting di Bumi Kalwedo….”

Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian bantuan bagi  anak stunting, ibu hamil dan lansia  serta pemaparan materi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. MBD. Kalwedo...  (DKI)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment