Cegah Stunting, Ina Parenting MBD Imbau Masyarakat Mengkonsumsi Makanan Lokal

By admin 04 Sep 2020, 19:25:41 WIB Kesehatan
Cegah Stunting, Ina Parenting  MBD Imbau Masyarakat Mengkonsumsi Makanan Lokal

Tiakur-malukubaratdayakab.go.id- Dinas Kesehatan Kab. MBD, kembali melaksanakan kegiatan mobilisasi massa. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam percepatan mengurangi angka stunting di Kab.MBD sesuai data terakhir pada tahun 2019 berkisar pada angka 27 %.

Bertempat di Dusun Romleher Utara, Desa Wonreli, Kecamatan PP. Terselatan, Kab. MBD, kegiatan mobilisasi massa dihadiri oleh Ketua Tim Pengerak PKK Kab.MBD, Ibu Relly A. Noach sebagai Ina Parenting Kab. MBD bersama anggota TP. PKK Kab. MBD, Forkopimcam Pulau Kisar, Pimpinan OPD terkait, Ketua TP.PKK PP. Terselatan bersama anggota, Ketua TP. Kisar Utara bersama Anggota, Kepala Puskesmas, Ketua Klasis Pulau Kisar, Kepala Dusun Romleher, serta peserta kegiatan, Senin (31/8/2020)


Baca Lainnya :

Dalam sambutannya Ibu Relly A. Noach menyampaikan bahwa stunting merupakan suatu kondisi dimana tinggi badan anak tidak sebanding dengan tinggi badan orang lain pada umumnya/anak seusianya. Penyebab stunting secara umum menurut para ahli disebabkan oleh kekurangan asupan gizi yang diterima oleh anak sejak dalam kandungan dan pada masa awal kelahiran anak.

Sebagai upaya penurunan angka stunting di Maluku, Ketua TP. PKK Provinsi Maluku, Ibu Widya Murad Ismail bersama seluruh Ketua TP. PKK Kabupaten/Kota se-Maluku,  telah menandatangani komitmen untuk bersama-sama mengurangi angka stunting.”Ini bukan tanggung jawab saya saja tetapi merupakan tanggung jawab kita bersama, seluruh pemangku kepentingan di Kab. MBD untuk bergerak bersama-sama menurunkan angka stunting demi generasi mendatang yang lebih baik“ucap Ibu Relly.

Tiga komponen utama yang harus diintervensi secara proaktif untuk memerangi stunting adalah perbaikan pola makan, dimana anak-anak mengalami keterbatasan akses makanan dari sisi jumlah, makanan anak-anak tidak bervariasi sehingga menyebabkan anak kekurangan gizi. Perbaikan pola asuh dengan membiasakan anak mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi dari kecil, memberikan perhatian penuh pada perkembangan anak.Serta aspek sanitasi dan air bersih, ini menjadi perhatian bersama dengan Pemerintah Daerah untuk dapat menyediakan air bersih di seluruh kecamatan yang ada di Kab. Maluku Barat Daya.


Kabupaten Maluku Barat Daya kaya akan makanan bergizi di laut maupun didarat. Dengan potensi ikan yang berlimpah, tanaman kelor yang berlimpah dan sekarang diakui dunia karena banyak manfaatnya, kaya akan kacang-kacangan, umbi-umbian yang mempunyai kandungan protein yang tinggi tetapi anak-anak lebih banyak mengkonsumsi mie instan. Terkait hal ini Ibu Relly mengimbau masyarakat untuk kembali ke kearifan lokal, yakni makan makanan lokal yang mengandung protein yang tinggi, zat gizi dan vitamin yang esensial.

Ketiga komponen utama di atas akan bisa efektif jika kita secara sungguh-sungguh melakukan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Karena jika perilaku masyarakat berubah dimana mereka menyadari untuk hidup bersih dan sehat maka kita akan sukses memerangi stunting untuk kehidupan anak cucu kita yang lebih baik. Mulailah dari keluarga kita masing-masing dan tularkanlah dilingkungan sekitar kita.

Diakhir sambutannya Ibu Relly mengajak seluruh stakeholder untuk bergerak, guru disekolah, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh gereja, TNI dan POLRI untuk bersinergi bersama membangun kolaborasi untuk mencegah stunting secara dini, dengan demikian maka penurunan angka stunting di Kab. MBD dapat tercapai. “Mari katong potong pele stunting di Bumi Kalwedo untuk masa depan Maluku Barat Daya yang lebih sejahtera“.


Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian bantuan bagi anak-anak yang berat badannya dibawah berat badan normal anak seusianya dan kepada ibu hamil.

Kepala Dinas Kesehatan Kab. MBD, Doni Loyra memberikan pemaparan materi kepada para peserta kegiatan mobilisasi massa diantaranya terkait startegi percepatan pencegahan stunting dengan sasaran prioritas  ibu hamil dan anak usia 0-23 bulan. Strategi percepatan pencegahan stunting menyangkut intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.

Dimana intervensi gizi spesifik- sasaran prioritas dengan kelompok sasaran ibu hamil diprioritaskan pada pemberian makanan tambhan bagi ibu hamil dari kelompok miskin dan pemberian suplemen tablet tambah darah. Ini dilakukan untuk mencegah anak kekurangan gizi sejak dari kandungan sedangkan untuk kelompok sasaran ibu menyusui dan anak 0-23 bulan diprioritaskan pada pemberian makanan tambahan pada bayi dan anak kurang gizi serta pemberian kapsul vitamin A.

Untuk intervensi gizi spesifik-sasaran penting diprioritaskan pada remaja putri dan wanita usia subur dengan pemberian suplemen tablet tambah darah untuk mencegah anemia. Suplemen tambah darah diberikan sedini mungkin untuk mempersiapkan wanita agar saat memasuki  masa kehamilan tidak kekurangan darah. Tujuan pemberian suplemen tambah darah bagi remaja putri adalah untuk mempersiapkan generasi yang sehat, produktif dan berkualitas.

Pada Prioritas intervensi gizi sensitif dititik beratkan pada peningkatan penyediaan air, peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan, peningktan kesadaran, komitmen dan pratik pengasuhan, gizi ibu dan anak serta peningkatan akses pangan bergizi. Kalwedo... (DKI)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment