- Wakil Bupati MBD Hadiri Pembukaan Sidang X Klasis PP Babar Timur
- BUPATI MALUKU BARAT DAYA HADIRI RUPS PT. BANK MALUKU-MALUT TAHUN 2023
- HARI DESA ASRI NUSANTARA : PEMDA TURUT GELAR PENANAMAN POHON SERENTAK DI DESA SELURUH INDONESIA
- Hadiri Persidangan ke-39 GPM Klasis PP. Lemola, Wabup Harapkan Kerjasama dan Dukungan
- Wakil Bupati: Peringatan HKN, Pelayanan Masyarakat Lebih Diutamakan
- BUPATI MBD SERAHKAN LKPD KEPADA BPK RI PERWAKILAN MALUKU
- PEMKAB MALUKU BARAT DAYA TERIMA PENGHARGAAN UHC AWARD 2023
- Pemda Terima Kunker Wakil Ketua DPRD dan Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Maluku
- DPRD DAN PEMKAB MBD PERJUANGKAN 4.017 HONORER KE KEMENPAN-RB
- MBD RAIH PENGHARGAAN INVESTASI TERTINGGI SE-MALUKU TAHUN 2022
BUPATI MBD DAN KAPOLRES MBD HADIRI RAKORNAS PENGAMANAN PERBATASAN NEGARA TAHUN 2020

Tiakur-malukubaratdayakab.go.id- Bupati Maluku Barat Daya, Benyamin Th.Noach, S.T
bersama Kapolres
Maluku Barat Daya AKBP S. Norman Sitindaon, S.I.K, menghadiri Rapat
Koordinasi Perbatasan Negara Tahun 2020.
Rapat koordinasi dibuka Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Prof. Dr. Mohamad Mahfud
MD, SH.,SU,M.I.P. Dalam sambutannya
Mahfud MD menyampaikan wilayah
perbatasan Indonesia merupakan daerah terdepan yang harus dipertahankan dan
diamankan untuk keutuhan dan kedaulatan NKRI. Hal ini disampaikan dalam pidatonya pada acara Rapat Koordinasi Nasional Pengamanan Perbatasan Negara di Hotel
Pullman, Jakarta, Rabu 11/3/2020)
Pada prinsipnya, tidak boleh ada sejengkal tanah pun atau sekecil apapun
di wilayah ini yang bisa lepas dari kedaulatan NKRI. “itu harus kita
pertahankan dan lakukan dengan segala cara” ujar Mahfud MD.
Baca Lainnya :
- PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN GEDUNG BARU GEREJA SIDANG JEMAAT ALLAH0
- TINJAU NOC PALAPA RING TIMUR DI DESA PATTI SEKDA MBD HARAPKAN MASYARAKAT JAGA ASET NEGARA0
- Kunjungan Kerja Kepala BNN Provinsi Maluku Di Bumi Kalwedo0
- DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KAB. MBD GELAR PELATIHAN PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH TINGKAT SD0
- 85 ANGGOTA PPK MBD DILANTIK0
Dia menuturkan berdasarkan UU Nomor 43 Tahun 2008 tentang wilayah
Negara. Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) diberi sejumlah wewenang
dalam pengelolaan batas wilayah Negara. Oleh Karena itu pemerintah akan
mendukung BNPP dalam menjalankan fungsinya. Salah satu bukti dukungan
pemerintah adalah,dengan menyiapkan anggaran dana yang besar kepada badan
tersebut.
Ia menegaskan,
seluruh kementerian dan lembaga terkait harus saling terintegrasi dalam membangun
wilayah perbatasan. "Sekarang negara memiliki anggaran untuk itu, di APBN besar sekali yaitu Rp
24,3 triliun kalau ini
dikoordinasikan dengan baik, diintegarsikan pelaksanaan dan implementasinya
antara kementerian, lembaga dan pemerintah daerah maka hasilnya akan terlihat. ujar Mahfud.
Terdapat empat
tugas yang diemban BNPP sebagaimana Undang-undang
Nomor 43 Tahun 2008 tentang wilayah Negara. Pertama, menetapkan kebijakan program pembangunan perbatasan. Kedua,
menetapkan rencana. Ketiga, mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan wilayah
perbatasan dan yang terakhir yakni melaksanakan evaluasi dan pengawasan.
Sementara itu sebagai Kepala BNPP, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan
salah satu isu yang dibahas dalam Rapat koordinasi Pangamanan Perbatasan Negara ini adalah
langkah sinergis seperti apa yang harus dilakukan menyikapi banyaknya temuan
aktifitas lintas batas ilegal yang keluar masuk Indonesia tanpa melalui
prosedur formal.
Maksud dan tujuan Rapat koordinasi Pengamanan perbatasan Negara ini
sendiri untuk menyamakan persepsi tentang arah kebijakan dan program strategis.
Rakornas Pengamanan Perbatasan Negara ini diikuti oleh 650 orang peserta yang
terdiri dari Pejabat Pimpinan Kementerian/Lembaga Pemerintah dan Non
Kementerian BNPP, Gubernur , Bupati/Walikota yang wilayahnya berbatasan
langsung dengan Negara tetangga, Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim dan Kapolres
yang wilayah kerjanya berbatasan langsung dengan Negara tetangga, Kepala Badan
dan Biro Perbatasan pada Provinsi dan Kabupaten/Kota perbatasan Negara. Kalwedo
… (Diskominfo-MBD)